Pemain Arsenal 18 tahun ini sudah menunjukkan kualitasnya sebagai gelandang. Setelah membela Southampton berpromosi ke Divisi II Inggris musim lalu, ia dikontrak Arsenal pada usia 18 tahun. Pemain gelandang yang ngotot menyerang ini telah mencetak sembilan gol dalam 34 kali penampilannya membela Southampton musim lalu. Di musim ini, bersama Arsenal, ia telah tampil 18 kali dan mencetak dua gol. Pada Liga Champions lalu, Arsene Wenger menurunkannya empat kali.
Di tim nasional Inggris, Oxlade-Chamberlain sadar belum tentu menjadi starter, tapi ia berjanji akan tampil maksimal di Piala Eropa nanti. “Saya hanya ingin tampil di Polandia dan Ukraina serta belajar sebanyak mungkin dari para pemain berpengalaman. Saya akan berlatih bersama mereka dan berupaya semaksimal mungkin,” katanya. Di Piala Eropa nanti, patut dinanti apakah Chamberlain akan menjelma menjadi permata tim Inggris, seperti Wayne Rooney, yang menarik perhatian dunia saat perhelatan Piala Eropa 2004.
Di tim nasional Inggris, Oxlade-Chamberlain sadar belum tentu menjadi starter, tapi ia berjanji akan tampil maksimal di Piala Eropa nanti. “Saya hanya ingin tampil di Polandia dan Ukraina serta belajar sebanyak mungkin dari para pemain berpengalaman. Saya akan berlatih bersama mereka dan berupaya semaksimal mungkin,” katanya. Di Piala Eropa nanti, patut dinanti apakah Chamberlain akan menjelma menjadi permata tim Inggris, seperti Wayne Rooney, yang menarik perhatian dunia saat perhelatan Piala Eropa 2004.
2. Jetro Willems
Pemain baru tim PSV Eindhoven, 18 tahun, ini menarik perhatian pelatih Belanda, Bert van Marwijk, berkat penampilannya yang apik. Di Piala Eropa nanti, ia sangat mungkin terpilih menjadi starter di posisi bek karena Belanda kehilangan Erik Pieters yang cedera.
Pemain dengan tinggi 169 sentimeter ini mengandalkan kecepatan serta adu duel satu lawan satu. Skill ini diperlukan khususnya untuk menghadapi pemain Denmark, Jerman, atau Portugal, yang akan menjadi lawannya di laga penyisihan grup. Meski minim pengalaman di tim senior, Williems pernah mengantarkan Belanda menjadi juara Piala Dunia U-17.
3. Rafal Wolski
Rafal Wolski disebut sebagai pemain muda paling menjanjikan yang dimiliki Polandia. Striker Legia Warsawa, 19 tahun, ini bahkan dibanding-bandingkan dengan seniornya yang berasal dari klub Borussia Dortmund, Mario Gotze.
Gelandang serang ini dikenal lihai dalam membawa bola. Penguasaan lapangannya pun baik. Saat membawa bola, kemampuannya sering dibandingkan dengan Zinedine Zidane, yang sering memutar badan ke belakang untuk mengelabui lawan. Kecemerlangannya diharapkan ikut membantu tuan rumah Polandia membuat kejutan.
4. Jack Butland
Cederanya kiper Inggris, John Ruddy, membawa berkah bagi Jack Butland. Kiper Birmingham City berusia 19 tahun ini tak pernah menyangka bisa diboyong ke Polandia dan Ukraina, apalagi di klub pun ia hanya dipinjamkan ke klub Divisi III Inggris, Cheltenham Town. “Sekarang saya harus mempersiapkan diri sebaik mungkin dan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada," katanya. "Terpilih masuk skuad Inggris adalah pengalaman yang luar biasa. Saya menikmati tiap menit.”
Dengan perawakan setinggi 193 sentimeter, Butland berhasil tidak kebobolan dalam sebelas pertandingan Cheltenham musim ini. Pemain kelahiran Bristol ini hanya kebobolan 26 gol pada musim 2011/2012. Pada 2011, ia menjadi kiper andalan Inggris dalam Piala Dunia U-20 di Kolombia. Saat itu gawangnya sama sekali tidak bobol dalam tiga laga penyisihan. Pelatih Inggris U-21, Stuart Pearce, langsung memanggilnya dan sudah menurunkannya enam kali. Di tim senior, ia memang masih menjadi pelapis bagi dua seniornya, Joe Hart dan Robert Green. Tapi, bila hal buruk terjadi pada seniornya itu, Butland sudah siap membuktikan kemampuannya.
Dengan perawakan setinggi 193 sentimeter, Butland berhasil tidak kebobolan dalam sebelas pertandingan Cheltenham musim ini. Pemain kelahiran Bristol ini hanya kebobolan 26 gol pada musim 2011/2012. Pada 2011, ia menjadi kiper andalan Inggris dalam Piala Dunia U-20 di Kolombia. Saat itu gawangnya sama sekali tidak bobol dalam tiga laga penyisihan. Pelatih Inggris U-21, Stuart Pearce, langsung memanggilnya dan sudah menurunkannya enam kali. Di tim senior, ia memang masih menjadi pelapis bagi dua seniornya, Joe Hart dan Robert Green. Tapi, bila hal buruk terjadi pada seniornya itu, Butland sudah siap membuktikan kemampuannya.
5. Kostas Fortounis
Fortounis mulai menarik perhatian klub-klub Eropa saat bermain bagi klub Asteras Tripoli FC. Klub raksasa Italia, Juventus, sempat ingin meminjam pemain berusia 19 tahun ini pada Januari 2011.
Tapi ia lebih memilih pindah ke klub Jerman, Kaiserslautern, musim panas lalu. Ia pun langsung menjadi penggawa inti tim itu dan telah tampil 28 kali pada musim ini.
Bersama tim nasional Yunani, ia memulai laga perdananya saat laga persahabatan melawan Belgia, yang berakhir imbang 1-1, pada Februari lalu. Performanya memikat hati pelatih Yunani, Fernando Santos, sehingga memutuskan membawanya ke putaran final.
6. Maxym Koval
Pada usia 16 tahun, Maxym Koval sudah menjadi kiper utama di salah satu klub Ukraina, Metalurh Zaporizhya. Dalam 19 kali penampilan, ia hanya kebobolan 23 kali. Ia hijrah ke Dynamo Keiv pada 2010 sebagai pelapis Olexandr Shovkovskiy. Karena seniornya tersebut tak kunjung sembuh dari cedera dan Koval menunjukkan performa yang kian stabil, ia pun kini menjadi kiper utama Dynamo Kiev.
Koval juga masuk daftar 100 pemain muda terbaik versi majalah Spanyol, Don Balon. Ia dipanggil masuk tim senior Ukraina pada 2011 saat melawan Prancis dan Uzbekistan, walaupun tidak bermain. Krisis penjaga gawang di tim nasional Ukraina memaksa pelatih Oleh Blokhin memasukkannya ke skuad utama Ukraina sebagai pelapis bagi Andriy Pyatov dan Oleksandr Goryainov.
Pengalaman Koval dalam tim senior memang sangat minim. Tapi, untuk level tim nasional junior, kemampuan Koval sudah teruji. Kejelian dan refleksnya yang luar biasa sudah terbukti di tim Ukraina U-17, U-19, dan U-21.
Koval juga masuk daftar 100 pemain muda terbaik versi majalah Spanyol, Don Balon. Ia dipanggil masuk tim senior Ukraina pada 2011 saat melawan Prancis dan Uzbekistan, walaupun tidak bermain. Krisis penjaga gawang di tim nasional Ukraina memaksa pelatih Oleh Blokhin memasukkannya ke skuad utama Ukraina sebagai pelapis bagi Andriy Pyatov dan Oleksandr Goryainov.
Pengalaman Koval dalam tim senior memang sangat minim. Tapi, untuk level tim nasional junior, kemampuan Koval sudah teruji. Kejelian dan refleksnya yang luar biasa sudah terbukti di tim Ukraina U-17, U-19, dan U-21.
7. Jores Okore
Pemain andalan FC Nordsjaelland di Liga Denmark sepanjang musim ini dikenal sebagai bek yang agresif. Walaupun baru berusia 19 tahun, ia selalu tampil tenang ketika menguasai bola. Ia juga disebut sebagai pemain muda yang visioner karena mampu mengantisipasi pergerakan bola dan lawan.
Ia dipanggil ke timnas pada 6 November 2011. Ia baru melakukan debut pada 11 November 2011 ketika menggantikan Andreas Bjelland dalam sebuah laga persahabatan melawan Swedia. Ia kemudian menjadi starter dalam laga persahabatan melawan Finlandia pada 15 November 2011.
Pelatih Morten Olsen mungkin tergoda untuk memberi banyak kesempatan kepada pemain remaja ini. Teknik yang dimiliki Okore akan menjadi pelengkap luar biasa bagi pengalaman dan kemampuan dari bek senior Denmark, seperti Daniel Agger atau Simon Kjaer, di sentral pertahanan Denmark. Fisik Okore yang sangat bertenaga tentunya cocok untuk melayani gaya permainan menyerang serta kecepatan cepat Jerman, Portugal, dan Belanda.
Pelatih Morten Olsen mungkin tergoda untuk memberi banyak kesempatan kepada pemain remaja ini. Teknik yang dimiliki Okore akan menjadi pelengkap luar biasa bagi pengalaman dan kemampuan dari bek senior Denmark, seperti Daniel Agger atau Simon Kjaer, di sentral pertahanan Denmark. Fisik Okore yang sangat bertenaga tentunya cocok untuk melayani gaya permainan menyerang serta kecepatan cepat Jerman, Portugal, dan Belanda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar